Rambut Rontok: Ungkap Rahasia Penyebab dan Solusinya


Rambut Rontok: Ungkap Rahasia Penyebab dan Solusinya

Rambut rontok adalah kondisi ketika seseorang kehilangan rambut lebih dari biasanya. Kondisi ini dapat bersifat sementara atau permanen, dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, perubahan hormon, kondisi medis tertentu, atau bahkan penggunaan produk perawatan rambut yang tidak tepat.

Rambut rontok bisa menjadi masalah yang meresahkan, terutama jika terjadi secara berlebihan. Kondisi ini dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan diri dan bahkan berdampak pada kehidupan sosial seseorang. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab rambut rontok dan cara mengatasinya agar masalah ini tidak semakin parah.

Bacaan Lainnya

Salah satu penyebab paling umum rambut rontok adalah stres. Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah di kulit kepala. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah ke folikel rambut, sehingga rambut menjadi lemah dan mudah rontok.

Kenapa Rambut Banyak Rontok

Rambut rontok merupakan masalah umum yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah 9 aspek penting yang perlu diketahui terkait kerontokan rambut:

  • Faktor Genetik
  • Perubahan Hormon
  • Stres
  • Penyakit Tertentu
  • Penggunaan Produk Rambut
  • Kekurangan Nutrisi
  • Infeksi Jamur
  • Gangguan Autoimun
  • Efek Samping Obat

Faktor genetik dapat berperan dalam kerontokan rambut, dimana seseorang mungkin memiliki kecenderungan untuk mengalami kerontokan rambut yang diturunkan dari orang tua mereka. Perubahan hormon, seperti pada saat kehamilan, menopause, atau penggunaan kontrasepsi, juga dapat memicu kerontokan rambut. Stres dapat menyebabkan pelepasan hormon kortisol yang dapat merusak folikel rambut dan menyebabkan kerontokan rambut. Berbagai penyakit tertentu, seperti penyakit tiroid atau lupus, juga dapat menyebabkan kerontokan rambut sebagai gejala.

Faktor Genetik


Faktor Genetik, Penyakit Rambut

Faktor genetik merupakan salah satu aspek penting yang berkontribusi terhadap kerontokan rambut. Kerontokan rambut yang disebabkan oleh faktor genetik disebut sebagai androgenetic alopecia, yang merupakan jenis kerontokan rambut paling umum pada pria dan wanita.

  • Pola Warisan
    Pada pria, androgenetic alopecia biasanya diturunkan dari pihak ibu, sedangkan pada wanita dapat diturunkan dari pihak ibu atau ayah.
  • Hormon
    Faktor genetik memengaruhi produksi hormon dihidrotestosteron (DHT), yang merupakan hormon androgen yang dapat menyebabkan penyusutan folikel rambut dan kerontokan rambut.
  • Sensitivitas Folikel Rambut
    Orang dengan faktor genetik memiliki folikel rambut yang lebih sensitif terhadap DHT, sehingga lebih mudah mengalami kerontokan rambut.
  • Bentuk Garis Rambut
    Pola kerontokan rambut akibat faktor genetik pada pria biasanya dimulai dari garis rambut yang surut atau membentuk huruf “M”, sedangkan pada wanita dimulai dari penipisan rambut di bagian tengah kepala.

Memahami peran faktor genetik dalam kerontokan rambut dapat membantu individu untuk mengelola ekspektasi mereka tentang kerontokan rambut dan mencari perawatan yang tepat. Konsultasi dengan dokter spesialis kulit atau ahli rambut dapat memberikan informasi yang lebih personal dan rekomendasi perawatan yang sesuai.

Perubahan Hormon


Perubahan Hormon, Penyakit Rambut

Perubahan hormon memainkan peran penting dalam kerontokan rambut, baik pada pria maupun wanita. Ketika terjadi perubahan kadar hormon, hal ini dapat menyebabkan gangguan pada siklus pertumbuhan rambut, yang mengakibatkan kerontokan rambut yang berlebihan.

  • Ketidakseimbangan Hormon Seks

    Hormon seks seperti androgen dan estrogen memiliki pengaruh pada pertumbuhan rambut. Ketidakseimbangan hormon-hormon ini, seperti yang terjadi pada sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau menopause, dapat menyebabkan kerontokan rambut.

  • Kehamilan dan Pascapersalinan

    Selama kehamilan, peningkatan kadar estrogen dapat menyebabkan rambut menjadi lebih tebal dan berkilau. Namun, setelah melahirkan, kadar estrogen menurun dan dapat menyebabkan kerontokan rambut sementara.

  • Hipotiroidisme dan Hipertiroidisme

    Gangguan pada kelenjar tiroid dapat menyebabkan perubahan kadar hormon tiroid, yang dapat berdampak pada pertumbuhan rambut. Hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid) dapat menyebabkan rambut rontok, sementara hipertiroidisme (kelebihan hormon tiroid) dapat menyebabkan rambut menipis.

  • Menopause

    Menopause pada wanita menandakan penurunan kadar estrogen, yang dapat menyebabkan perubahan pada pertumbuhan rambut. Beberapa wanita mengalami penipisan rambut atau kerontokan rambut setelah menopause.

Memahami hubungan antara perubahan hormon dan kerontokan rambut dapat membantu individu untuk mengidentifikasi penyebab kerontokan rambut mereka dan mencari perawatan yang tepat. Konsultasi dengan dokter spesialis kulit atau ahli rambut dapat memberikan informasi yang lebih personal dan rekomendasi perawatan yang sesuai.

Stres


Stres, Penyakit Rambut

Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan, stres telah menjadi masalah umum yang memengaruhi banyak aspek kesehatan, termasuk kesehatan rambut. Stres dapat memicu kerontokan rambut karena berbagai alasan:

  • Pelepasan Hormon Kortisol

    Saat seseorang mengalami stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol. Hormon ini dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah di kulit kepala, sehingga mengurangi aliran darah ke folikel rambut. Akibatnya, folikel rambut menjadi lemah dan rambut mudah rontok.

  • Gangguan Siklus Pertumbuhan Rambut

    Stres dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut yang normal. Siklus pertumbuhan rambut terdiri dari tiga fase: anagen (pertumbuhan), katagen (transisi), dan telogen (istirahat). Stres dapat memperpendek fase anagen dan memperpanjang fase telogen, sehingga menyebabkan kerontokan rambut yang lebih banyak.

  • Peradangan

    Stres kronis dapat menyebabkan peradangan di seluruh tubuh, termasuk di kulit kepala. Peradangan ini dapat merusak folikel rambut dan menyebabkan kerontokan rambut.

  • Kebiasaan Tidak Sehat

    Saat stres, sebagian orang mungkin melakukan kebiasaan tidak sehat yang dapat memperburuk kerontokan rambut, seperti mencabut atau menarik rambut (trikotilomania) atau mengabaikan perawatan rambut yang tepat.

Mengelola stres secara efektif sangat penting untuk mencegah kerontokan rambut akibat stres. Teknik manajemen stres seperti olahraga, meditasi, atau yoga dapat membantu mengurangi kadar kortisol dan dampak negatif stres pada kesehatan rambut.

Penyakit Tertentu


Penyakit Tertentu, Penyakit Rambut

Penyakit tertentu dapat menyebabkan kerontokan rambut sebagai gejala atau efek samping. Berikut adalah beberapa penyakit yang terkait dengan kerontokan rambut:

  • Alopecia Areata

    Alopecia areata adalah penyakit autoimun yang menyebabkan kerontokan rambut dalam bentuk bulat atau oval. Penyakit ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut yang sehat, menyebabkan peradangan dan kerontokan rambut.

  • Lupus

    Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat memengaruhi berbagai organ dalam tubuh, termasuk kulit dan rambut. Kerontokan rambut pada lupus dapat terjadi karena peradangan yang merusak folikel rambut.

  • Hipotiroidisme dan Hipertiroidisme

    Gangguan pada kelenjar tiroid dapat menyebabkan perubahan kadar hormon tiroid, yang dapat berdampak pada pertumbuhan rambut. Hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid) dapat menyebabkan rambut rontok, sementara hipertiroidisme (kelebihan hormon tiroid) dapat menyebabkan rambut menipis.

  • Infeksi Jamur

    Infeksi jamur pada kulit kepala, seperti tinea capitis (kurap), dapat menyebabkan kerontokan rambut. Jamur dapat merusak folikel rambut dan menyebabkan peradangan, sehingga rambut menjadi rapuh dan mudah rontok.

Jika kerontokan rambut terjadi bersamaan dengan gejala lain, seperti ruam kulit, nyeri sendi, atau perubahan berat badan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai.

Penggunaan Produk Rambut


Penggunaan Produk Rambut, Penyakit Rambut

Penggunaan produk rambut tertentu dapat menjadi faktor penyebab kerontokan rambut. Produk-produk ini dapat mengandung bahan kimia keras yang merusak rambut dan kulit kepala, serta mengganggu siklus pertumbuhan rambut.

  • Bahan Kimia Keras

    Produk penata rambut seperti gel, hairspray, dan pewarna rambut seringkali mengandung bahan kimia keras seperti sulfat, paraben, dan alkohol. Bahan-bahan ini dapat membuat rambut kering, rapuh, dan mudah patah, sehingga meningkatkan kerontokan rambut.

  • Produk Panas

    Penggunaan alat penata rambut yang menghasilkan panas, seperti catokan dan pengering rambut, dapat merusak rambut dan menyebabkan kerontokan rambut. Panas yang berlebihan dapat membuat kutikula rambut terbuka, sehingga rambut menjadi lemah dan mudah patah.

  • Penataan Rambut yang Ketat

    Menata rambut dengan gaya yang terlalu ketat, seperti kuncir kuda atau sanggul yang kencang, dapat memberikan tekanan pada folikel rambut dan menyebabkan kerontokan rambut. Gaya yang ketat dapat menarik rambut dari kulit kepala, sehingga merusak folikel dan menghambat pertumbuhan rambut.

  • Shampo dan Kondisioner yang Tidak Sesuai

    Menggunakan sampo dan kondisioner yang tidak sesuai dengan jenis rambut dapat mengganggu keseimbangan pH kulit kepala dan menyebabkan iritasi. Kulit kepala yang teriritasi dapat menyebabkan peradangan dan kerontokan rambut.

Untuk mencegah kerontokan rambut akibat penggunaan produk rambut, penting untuk memilih produk yang lembut dan tidak mengandung bahan kimia keras. Batasi penggunaan alat penata rambut yang panas, dan hindari menata rambut dengan gaya yang terlalu ketat. Jika mengalami kerontokan rambut yang berlebihan, segera hentikan penggunaan produk rambut yang dicurigai menjadi penyebab dan konsultasikan dengan dokter atau ahli rambut untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Kekurangan Nutrisi


Kekurangan Nutrisi, Penyakit Rambut

Kekurangan nutrisi merupakan salah satu faktor penting yang dapat berkontribusi pada kerontokan rambut. Rambut membutuhkan berbagai nutrisi untuk tumbuh dan berkembang dengan sehat, dan kekurangan nutrisi tertentu dapat menyebabkan rambut menjadi lemah, rapuh, dan mudah rontok.

  • Kekurangan Protein

    Protein merupakan komponen penting dalam struktur rambut. Kekurangan protein dapat menyebabkan rambut menjadi lemah dan rapuh, sehingga mudah patah dan rontok. Sumber protein yang baik antara lain daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

  • Kekurangan Zat Besi

    Zat besi berperan dalam produksi hemoglobin, protein yang membawa oksigen ke seluruh tubuh, termasuk ke folikel rambut. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang dapat menyebabkan kerontokan rambut. Sumber zat besi yang baik antara lain daging merah, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.

  • Kekurangan Vitamin B12

    Vitamin B12 juga berperan dalam produksi sel darah merah. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia, yang dapat menyebabkan kerontokan rambut. Sumber vitamin B12 yang baik antara lain daging, ikan, telur, dan produk susu.

  • Kekurangan Vitamin C

    Vitamin C adalah antioksidan yang membantu melindungi folikel rambut dari kerusakan akibat radikal bebas. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan rambut menjadi lemah dan rapuh, sehingga mudah rontok. Sumber vitamin C yang baik antara lain buah jeruk, sayuran hijau, dan paprika.

Selain nutrisi di atas, kekurangan nutrisi lain seperti biotin, seng, dan selenium juga dapat berkontribusi pada kerontokan rambut. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan cukup nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan rambut. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui apakah Anda mengalami kekurangan nutrisi dan mendapatkan rekomendasi untuk meningkatkan asupan nutrisi Anda.

Infeksi Jamur


Infeksi Jamur, Penyakit Rambut

Infeksi jamur pada kulit kepala, seperti tinea capitis (kurap), dapat menjadi penyebab kerontokan rambut yang signifikan. Jamur dapat menginfeksi batang rambut dan kulit kepala, menyebabkan peradangan dan kerusakan pada folikel rambut. Akibatnya, rambut menjadi rapuh, mudah patah, dan rontok.

Gejala infeksi jamur pada kulit kepala antara lain gatal, kemerahan, dan munculnya bercak bersisik atau berkerak. Infeksi ini dapat menyebar dengan cepat melalui kontak langsung atau penggunaan barang pribadi yang terkontaminasi, seperti sisir atau topi.

Pengobatan infeksi jamur pada kulit kepala biasanya melibatkan penggunaan obat antijamur topikal atau oral. Penting untuk mengikuti petunjuk pengobatan dengan cermat dan menyelesaikan seluruh pengobatan untuk memastikan bahwa infeksi telah sembuh total dan mencegah kekambuhan.

Mencegah infeksi jamur pada kulit kepala dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit kepala, menghindari berbagi barang pribadi, dan memakai penutup kepala saat berada di tempat umum seperti kolam renang atau ruang ganti.

Gangguan Autoimun


Gangguan Autoimun, Penyakit Rambut

Gangguan autoimun merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel dan jaringan sehat dalam tubuh, termasuk folikel rambut.

Salah satu gangguan autoimun yang dapat menyebabkan kerontokan rambut adalah alopecia areata. Pada alopecia areata, sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut, menyebabkan peradangan dan kerontokan rambut dalam bentuk bulat atau oval. Kerontokan rambut pada alopecia areata dapat bersifat sementara atau permanen, tergantung pada tingkat keparahan kondisi.

Memahami hubungan antara gangguan autoimun dan kerontokan rambut sangat penting untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Jika Anda mengalami kerontokan rambut yang tidak biasa atau disertai gejala lain, seperti nyeri sendi atau ruam kulit, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah ada gangguan autoimun yang mendasarinya.

Pengobatan kerontokan rambut akibat gangguan autoimun bergantung pada jenis gangguan dan tingkat keparahannya. Dokter mungkin meresepkan obat-obatan untuk menekan sistem kekebalan tubuh atau produk topikal untuk merangsang pertumbuhan rambut.

Efek Samping Obat


Efek Samping Obat, Penyakit Rambut

Penggunaan obat-obatan tertentu dapat menjadi faktor penyebab kerontokan rambut. Beberapa jenis obat, seperti kemoterapi, dapat merusak folikel rambut dan menyebabkan kerontokan rambut yang signifikan.

  • Kemoterapi

    Kemoterapi adalah jenis pengobatan kanker yang menggunakan obat-obatan kuat untuk membunuh sel kanker. Namun, obat-obatan ini juga dapat merusak sel-sel sehat, termasuk folikel rambut. Kerontokan rambut akibat kemoterapi biasanya bersifat sementara dan rambut akan tumbuh kembali setelah pengobatan selesai.

  • Pengencer Darah

    Pengencer darah, seperti warfarin, dapat menyebabkan kerontokan rambut sebagai efek samping. Obat-obatan ini bekerja dengan mencegah pembekuan darah, namun juga dapat mengganggu aliran darah ke folikel rambut.

  • Kontrasepsi Hormonal

    Kontrasepsi hormonal, seperti pil KB dan suntik KB, dapat menyebabkan perubahan kadar hormon dalam tubuh, yang dapat berdampak pada pertumbuhan rambut. Beberapa wanita mungkin mengalami penipisan rambut atau kerontokan rambut sebagai efek samping dari penggunaan kontrasepsi hormonal.

  • Antidepresan

    Beberapa jenis antidepresan, seperti paroxetine dan sertraline, dapat menyebabkan kerontokan rambut sebagai efek samping. Obat-obatan ini bekerja dengan memengaruhi kadar serotonin di otak, namun juga dapat memengaruhi siklus pertumbuhan rambut.

Jika Anda mengalami kerontokan rambut setelah mengonsumsi obat-obatan tertentu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah kerontokan rambut tersebut merupakan efek samping dari obat. Dokter mungkin akan menyesuaikan dosis obat atau mengganti obat dengan jenis obat lain yang tidak menyebabkan kerontokan rambut.

Pertanyaan Umum tentang Rambut Rontok

Rambut rontok merupakan masalah yang dapat memengaruhi banyak orang dan menimbulkan berbagai pertanyaan. Berikut adalah beberapa pertanyaan umum tentang rambut rontok beserta jawabannya:

Pertanyaan 1: Apa saja faktor yang menyebabkan rambut rontok?

Penyebab rambut rontok beragam, termasuk faktor genetik, perubahan hormon, stres, penyakit tertentu, penggunaan produk rambut, kekurangan nutrisi, infeksi jamur, gangguan autoimun, dan efek samping obat.

Pertanyaan 2: Apakah rambut rontok selalu permanen?

Tidak selalu. Kerontokan rambut dapat bersifat sementara atau permanen, tergantung pada penyebabnya. Kerontokan rambut akibat faktor genetik atau gangguan autoimun cenderung permanen, sementara kerontokan rambut akibat stres atau perubahan hormon biasanya bersifat sementara.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara mencegah rambut rontok?

Pencegahan kerontokan rambut bergantung pada penyebabnya. Beberapa tips umum meliputi: mengelola stres, mengonsumsi makanan bergizi, menggunakan produk rambut yang lembut, dan menghindari penggunaan alat penata rambut yang panas secara berlebihan.

Pertanyaan 4: Bisakah rambut rontok diobati?

Ya, kerontokan rambut dapat diobati tergantung pada penyebabnya. Dokter atau ahli rambut dapat merekomendasikan perawatan seperti obat-obatan, terapi laser, atau transplantasi rambut.

Pertanyaan 5: Apakah kerontokan rambut hanya terjadi pada pria?

Tidak, kerontokan rambut dapat terjadi pada pria dan wanita. Namun, pola dan penyebab kerontokan rambut mungkin berbeda antara pria dan wanita.

Pertanyaan 6: Kapan harus menemui dokter tentang rambut rontok?

Dianjurkan untuk menemui dokter jika kerontokan rambut terjadi secara berlebihan, tiba-tiba, atau disertai gejala lain seperti kemerahan, gatal, atau nyeri. Diagnosis dan pengobatan yang tepat dapat membantu mengatasi kerontokan rambut dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Masih banyak informasi bermanfaat lainnya tentang rambut rontok yang dapat ditemukan di artikel ini.

Transisi ke bagian artikel berikutnya: Faktor Genetik dan Pengaruhnya pada Rambut Rontok

Tips Mencegah Rambut Rontok

Rambut rontok dapat menjadi masalah yang signifikan bagi banyak orang, namun terdapat langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah dan mengatasinya. Berikut adalah beberapa tips bermanfaat untuk membantu menjaga kesehatan dan kekuatan rambut Anda:

Tip 1: Kelola Stres

Stres merupakan salah satu faktor utama penyebab rambut rontok. Tingkat stres yang tinggi dapat memicu pelepasan hormon kortisol, yang dapat merusak folikel rambut dan menyebabkan kerontokan rambut. Temukan teknik manajemen stres yang efektif untuk Anda, seperti olahraga, meditasi, atau yoga, untuk membantu mengurangi stres dan mencegah kerontokan rambut.

Tip 2: Perhatikan Pola Makan

Nutrisi yang cukup sangat penting untuk kesehatan rambut. Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya protein, zat besi, vitamin B12, dan vitamin C. Protein merupakan komponen penting dalam struktur rambut, zat besi membantu produksi sel darah merah yang membawa oksigen ke folikel rambut, dan vitamin B12 dan C berperan dalam pertumbuhan rambut yang sehat.

Tip 3: Pilih Produk Perawatan Rambut yang Tepat

Produk perawatan rambut tertentu dapat berkontribusi terhadap kerontokan rambut. Hindari produk yang mengandung bahan kimia keras seperti sulfat, paraben, dan alkohol. Pilih sampo dan kondisioner yang sesuai dengan jenis rambut Anda dan gunakan dengan lembut untuk mencegah kerusakan.

Tip 4: Batasi Penggunaan Alat Penata Rambut yang Panas

Alat penata rambut yang menghasilkan panas, seperti catokan dan pengering rambut, dapat merusak rambut dan menyebabkan kerontokan. Batasi penggunaan alat-alat ini dan gunakan pada suhu rendah jika memungkinkan. Biarkan rambut Anda kering secara alami atau gunakan pengaturan udara dingin pada pengering rambut.

Tip 5: Hindari Gaya Rambut yang Ketat

Menata rambut dengan gaya yang terlalu ketat, seperti kuncir kuda atau sanggul yang kencang, dapat memberikan tekanan pada folikel rambut dan menyebabkan kerontokan rambut. Pilih gaya rambut yang longgar dan hindari menarik rambut Anda terlalu kencang.

Tip 6: Periksakan ke Dokter Jika Perlu

Jika Anda mengalami kerontokan rambut yang berlebihan atau tiba-tiba, atau jika disertai gejala lain seperti kemerahan, gatal, atau nyeri, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Kerontokan rambut dapat menjadi tanda dari kondisi medis yang mendasarinya, dan diagnosis dini serta pengobatan yang tepat dapat membantu mencegah kerusakan lebih lanjut.

Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat membantu mencegah kerontokan rambut dan menjaga kesehatan dan kekuatan rambut Anda.

Kesimpulan

Rambut rontok merupakan permasalahan yang dapat dihadapi oleh banyak orang dan memiliki beragam faktor penyebab. Artikel ini telah membahas secara mendalam berbagai aspek terkait kerontokan rambut, mulai dari faktor genetik hingga efek samping obat-obatan.

Memahami penyebab kerontokan rambut sangatlah penting untuk menentukan langkah penanganan yang tepat. Jika kerontokan rambut terjadi secara berlebihan atau tiba-tiba, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan pengobatan yang sesuai.

Selain pengobatan medis, langkah-langkah pencegahan seperti mengelola stres, menjaga pola makan sehat, dan memilih produk perawatan rambut yang tepat dapat membantu menjaga kesehatan dan kekuatan rambut. Dengan memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kerontokan rambut dan menerapkan tips pencegahan, kita dapat meminimalisir risiko mengalami kerontokan rambut yang berlebihan.

Youtube Video:



Pos terkait